BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). SAK memberikan fleksibilitas bagi manajemen dalam
memilih metode maupun estimasi akuntansi
yang dapat digunakan. Wardhani (2008) menyatakan fleksibilitas tersebut akan mempengaruhi
perilaku manajer dalam melakukan pencatatan akuntansi dan pelaporan transaksi
keuangan perusahaan. Kebebasan dalam memilih metode ini, dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan laporan keuangan yang berbeda-beda di setiap perusahaan. Karena
aktivitas perusahaan yang dilingkupi dengan ketidakpastian maka penerapan
prinsip konservatisme menjadi salah satu pertimbangan perusahaan dalam
kaitannya dengan akuntansi dan laporan keuangannya. Konsep ini mengakui biaya
dan rugi lebih cepat, mengakui pendapatan dan untung lebih lambat, menilai
aktiva dengan nilai yang terendah, dan kewajiban dengan nilai yang tertinggi.
Konservatisme merupakan prinsip akuntansi yang jika diterapkan akan
menghasilkan angka-angka pendapatan dan aset cenderung rendah, serta
angka-angka biaya cenderung tinggi. Akibatnya, laporan keuangan akan
menghasilkan laba yang terlalu rendah (understatement). Kecenderungan seperti
itu terjadi karena konservatisme menganut prinsip memperlambat pengakuan
pendapatan serta mempercepat pengakuan biaya. Secara tradisional, konservatisme
dalam akuntansi dapat diterjemahkan
melalui pernyataan tidak mengantisipasi
keuntungan,
tetapi megantisipasi semua kerugian (Watts, 2003a)
Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan Makalah
ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian dari jenis-jenis
laporan keuangan.
2. Mengetahui poin penting dari masing-masing jenis
laporan keuangan.
3. Memberikan contoh dari masing-masing jenis laporan
keuangan.
4. Mampu menjela menjelaskan hubungan dari
masing-masing jenis laporan keuangan.
Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan secara teory adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah
satu bahan dalam proses pengambilan keputusan dan juga dapat menggambarkan
indikator kesuksesan suatu perusahaan mencapai tujuannya dapat digunakan untuk
menggambarkan kinerja perusahaan tersebut
Berdasarkan
pendapat para ahli menyatakan laporan keuangan, sebagai berikut :
·
Menurut Munawir :
“Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi
yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas
suatu perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas
dari perusahaan tersebut.”
·
Menurut Baridwan :
“Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan
transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama dua tahun buku yang
bersangkutan.”
·
Menurut Sutrisno :
“Laporan keuangan merupakan hasil
akhir dari proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama yakni, Neraca dan
Laporan Laba Rugi.”
·
Menurut Harahap :
“Laporan keuangan adalah merupakan
pokok atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang menjadi bahan informasi
bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan
keputusan dan juga dapat menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan
mencapai tujuannya.”
·
Menurut Sundjaja dan Barlian :
“Laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari
proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk pihak-pihak yang
berkepentingan dengan data keuangan atau aktivitas perusahaan.”
·
Menurut Ikatan Akuntansi
Indonesia (IAI) :
“Laporan keuangan merupakan laporan periodik yang disusun menurut
prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status keuangan
dari individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laporan
laba rugi, laporan perubahan kuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan
keuangan.”
Berdasarkan
pengertian di atas. Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan
sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan
dengan pihak – pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan
tersebut.
Sifat Laporan
Keuanga
Laporan
keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan (Progress Report) secara periodik yang dilakukan
pihak management yang bersangkutan. Jadi laporan keuangan bersifat historis
serta menyeluruh. Sehingga
Laporan Keuangan harus terdiri dari :
· Relevan
Laporan keuangan yang dihasilkan harus
relevan antara data dengan keadaan perusahaan. Sehingga pengambilan
keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan
ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini
atau masa depan, menegaskan, atau mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu. Peran
informasi dalam peramalan (predictive) dan penegasan (confirmatory) berkaitan
satu sama lain.
· Dapat Dimengerti
Laporan keuangan yang dihasilkan
mudahan untuk segera dipahami oleh pemakai dan pihak berkepentingan.
· Daya Uji
Laporan keuangan yang dihasilkan dalam mempunyai
daya uji, perhitungan yang dilakukan akan menghasilkan angka yang sama apabila
dilakukan oleh pihak lain.
· Netral
Laporan keuangan yang dihasilkan harus netral,
tidak memihak kepada salah satu pihak yang berkepentingan terhadap laporan
keuangan.
·
Tepat Waktu
Laporan keuangan yang disajikan harus tepat waktu,
sesuai dengan tahun takwim atau tahun buku yang dipergunakan perusahaan.
·
Daya Banding
Laporan keuangan yang dihasilkan harus memiliki
daya banding, terutama dengan Standar Akuntansi Keuangan.Sehingga pemakai harus
dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi
kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat
memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu,
pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain
yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan tersebut, antar
periode perusahaan yang samadan untuk perusahaan yang berbeda.
· Lengkap
Laporan keuangan yang disajikan dalam harus
lengkap, tidak terdapat data yang tidak terakumulasi dalam laporan keuangan.
Tujuan Analisis Keuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan
yang dikeluarkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Meyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja,
serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Dapat di simpulkan tujuan dibuatnya laporan
keuangan oleh perusahaan dikarenakan kebutuhan laporan yang mengabarkan kondisi
dan perkembangan perusahaan pada masa akan datang, sehingga laporan keuangan
ini dapat di gunakan oleh pihak yang berkepentingan dalam penggambilan
keputusannya.
Pihak-pihak
yang menggunakan lapuran keuangan sebagai berikut :
·
Investasi
Pada Saham
Analisis resiko difokuskan pada kemampuan
perusahaan melewati masa-masa sulit dan kemudian memproyeksikan kemampuan ini
untuk periode-periode masa yang akan datang.
·
Pemberian
Kredit
Menilai kemampuan perusahaan untuk mengembalikan
pinjaman yang diberikan beserta bunga yang berkaitan dengan pinjaman tersebut.
·
Kesehatan
Pemasok
Menganalisis profitabilias perusahaan pemasok,
kondisi keuangan, kemampuan untuk menghasilkan kas untuk memenuhi operasinya
sehari-harinya, dan kemampuan membayar kewajibannya pada saat jatuh tempo.
·
Kesehatan Pelanggan
Menilai kemampuan pelanggan memenuhi kewajiban
jangka pendeknya. Analisis meliputi Besarnya kredit, jangka waktu kredit, jenis usaha
pelanggan, besar kecilnya usaha pelanggan
·
Kesehatan
perusahaan ditinjau dari karyawan
Memastikan apakah perusahaan yang akan dimasuki
tersebut mempunyai prospek keuangan yang bagus. Faktor yang dianalisis adalah
profitabilitas perusahaan, kondisi keuangan perusahaan, dan kemampuan
menghasilkan kas dari perusahaan
·
Pemerintah
Menentukan besarnya pajak yang harus dibayarkan,
menentukan tingkat keuntungan yang wajar bagi suatu industri, dan menganalisis
layak tidaknya perusahaan melakukan go public
·
Analisis
Internal
Menentukan sejauh mana perkembangan perusahaan
sebagai bahan evaluasi prestasi manajemen, dan digunakan oleh manajemen sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan dan perencanaan serta untuk evaluasi
perubahan strategi
·
Analisis
Pesaing
Menentukan sejauh mana kekuatan keuangan pesaing
yang digunakan untuk penentuan strategi perusahaan misalnya penentuan harga, strategi merebut pangsa
pasar.
·
Penilaian
kerusakan
Menentukan besarnya kerusakan yang dialami
perusahaan dalam rangka untuk mengganti kerugian
Laporan
keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian
besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua
informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi
karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan
tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
Keterbatasan Laporan Keuangan
Laporan
Keuangan memiliki keterbasan antara lain :
Ø Bersifat historis. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan
intern report ( laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya
sementara ) dan bukan merupakan laporan final. Karena itu semua jumlah – jumlah
atau hal – hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak menunjukan nilai
likuidasi atau realisasi dimana dalam laporan ini terkandung pendapat pribadi
yang telah dilakukan oleh Akuntan atau Manajemen yang bersangkutan.
Ø Laporan keuangan menunjukan angka dalam rupiah yang kelihatannya
bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar
nilai mungkin berbeda atau berubah.
Ø Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan
atau nilai rupiah berbagai waktu atau tanggal yang lalu dimana daya beli uang
tersebut semakin menurun, dibandingkan dengan tahun – tahun sebelumnya sehingga
kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukan
unit yang terjual semakin besar, mungkin kenaikan itu disebabkan karena naiknya
harga jualbarang tersebut yang mungkin juga diikuti kenaikan tingkat harga –
harga.
Ø Hanya melaporkan informasi bersifat material. Laporan keuangan tidak dapat
mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan
keuangan perusahaan karena faktor – faktor tersebut tidak dapat diukur dengan
satuan uang
Ø Bersifat umum. Baik dari sisi informasi maupun manfaat bagi pihak pengguna. Biasanya
informasi khusus yang dibutuhkan oleh pihak tertentu tidak dapat secara
langsung dipenuhi semata-mata dari laporan keuangan saja.
Ø Tidak luput dari penggunaan berbagai timbangan dan taksiran
Ø Bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian. Apabila terdapat beberapa
kemungkinan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, maka dipilih
alternative yang menghasilkan laba bersih atau nilai asset yang paling kecil.
Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan biasanya adalah :
·
Laporan Neraca
Laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, modal dari suatu
perusahaan yang.menunjukkan posisi keuangan pada suatu saat tertentu. Bentuk
Neraca:
1) Staffel (Report Form)
Perusahaan XY
|
|||
Neraca
|
|||
Per 31 des 2222
|
|||
Aktiva
|
|||
Aktiva Lancar
|
|||
Kas
|
xxx
|
||
Piutang Usaha
|
xxx
|
||
Pelengkapan
|
xxx +
|
||
Jumlah Aktiva Lancar
|
xxx
|
||
Akticva Tetap
|
|||
Gedung
|
xxx
|
||
Akumulasi Penyusutan Gedung
|
xxx +
|
||
Jumlah Aktiva Tetap
|
xxx +
|
||
Jumlah Aktiva
|
xxx
|
||
Kewajiban
|
|||
Utang Usaha
|
xxx
|
||
Utang Gaji
|
xxx +
|
||
Jumlah Kewajiban
|
xxx
|
||
Modal
|
|||
Modal Usaha
|
xxx +
|
||
Jumlah Kewajiban dan Modal
|
xxx
|
||
2)
Skontro ( T – Account Form)
Perusahaan XY
|
||||||
Neraca
|
||||||
Per 31 des 2222
|
||||||
Aktiva
|
Kewajiban
|
|||||
Aktiva Lancar
|
||||||
Kas
|
xxx
|
Utang Usaha
|
xxx
|
|||
Piutang Usaha
|
xxx
|
Utang Gaji
|
xxx +
|
|||
Pelengkapan
|
xxx +
|
|||||
Jumlah Aktiva Lancar
|
xxx
|
Jumlah Kewajiban
|
xxx
|
|||
Akticva Tetap
|
||||||
Gedung
|
xxx
|
Modal
|
||||
Akumulasi Penyusutan Gedung
|
xxx +
|
Modal Usaha
|
xxx +
|
|||
Jumlah Aktiva Tetap
|
xxx +
|
|||||
Jumlah Aktiva
|
xxx
|
Jumlah Kewajiban dan Modal
|
xxx
|
|||
·
Laporan Laba Rugi
Suatu laporan yang menunjukkan pendapatan dari penjualan, berbagai biaya,
dan laba yang diperoleh oleh perusahaan selama periode tertentu. Bentuk laporan
laba rugi:
1)
Multiple step
Penyusunan laporan laba-rugi dalam bentuk ini disusun secara bertahap
mulai dari kelompok pendapatan dan beban usaha, pendapatan luar usaha dan beban luar usaha. Sampai dengan kelompok pendapatan lain-lain
dan beban lain-lain. Bentuk multi step ini banyak digunakan di perusahaan
dagang atau perusahaan industri.
Bentuk laporan rugi-laba Multiple step sebagai
berikut:
Perusahaan XY
|
|||
Laporan Laba Rugi
|
|||
Per 31 des 2222
|
|||
Pendapatan Usaha
|
xxx
|
||
Beban Usaha
|
|||
Beban .................
|
xxx
|
||
Beban .................
|
xxx
+
|
||
Total Beban Usaha
|
xxx
+
|
||
Laba Usaha
|
xxx
|
||
Pendapatan Luar Usaha\Lain
|
xxx
|
||
Beban Luar Usaha
|
xxx
+
|
||
Laba Luar Usaha
|
xxx
+
|
||
Laba Sebelum Pajak
|
xxx
|
||
Pajak Penghasilan
|
xxx
-
|
||
Laba Bersih Setelah Pajak
|
xxx
|
||
2) Single step
Dalam bentuk single step semua jenis pendapatan
(pendapatan usaha, dan pendapatan luar usaha dan pendapatan lain-lain) disusun
dan dijumlahkan dalam satu kelompok. Kemudian disisihkan dengan jumlah semua
jenis beban. Selisih jumlah pendapatan dengan jumlah beban merupakan saldo
(sisa) laba atau saldo (sisa) rugi. Bentuk ini banyak digunakan dalam
perusahaan jasa.
Bentuk laporan Rugi laba single step sebagai
berikut:
Perusahaan XY
|
||
Laporan Laba
Rugi
|
||
Per 31 des 2222
|
||
Pendapatan Usaha
|
xxx
|
|
Beban Usaha
|
||
Beban .................
|
xxx
|
|
Beban .................
|
xxx +
|
|
Total Beban Usaha
|
xxx +
|
|
Laba / Rugi
|
xxx
|
·
Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal adalah suatu ikhtisar
tentang perubahan modal yang terjadi selama jangka waktu tertentu (periode
tertentu).
Hal-hal yang menyebabkan perubahan modal:
Ø Adanya setoran tambahan/investasi dari pemilik.
Ø Pengambilan untuk keperluan pribadi.
Ø Adanya laba usaha
Ø Adanya kerugian.
Bentuk laporan Perubaahan Modal
sebagai berikut:
Perusahaan XY
|
||
Perubahan Modal
|
||
Per 31 des 2222
|
||
Modal Usaha (awal)
|
xxx
|
|
Peruabahan Modal
|
||
Laba Usaha
|
xxx
|
|
Prive
|
xxx -
|
|
Laba / Rugi
|
xxx +
|
|
Modal Usaha (Akhir)
|
xxx
|
·
Laporan Arus Kas
Bagian dari laporan keuangansuatu perusahaan yang
dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang tunai (kas) perusahaan.
Tujuan Analisa Perbandingan Laporan
Keuangan
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting
untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil – hasil
yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.
Dalam menganalisa dan menilai posisikeuangan dan
potensi atau kemajuan perusahaan , faktor yang paling utama untuk mendapat
perhatian oleh penganalisa adalah :
a. Likuiditas
Menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban pada saat ditagih. Kewajiban keuangan suatu perusahaan pada
dasarnya dapat digolongkan menjadi 2 yaitu,
pertama kewajiban keuangan yang berhubungan dengan
pihak luar perusahaan (kreditur) disebut dengan likuiditas badan usaha,
kedua kewajiban keuangan yang berhubungan dengan
proses produksi (intern perusahaan) disebut dengan likuidasi perusahaan .
b. Solvabilitas
Menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya
apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan baik kewajiban keuangan jangka
pendek maupun jangka panjang.
c. Rentabilitas atau profitability
Menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode
tertentu.
d. Stabilitas Usaha
Menunjukan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil
yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban
bunga atas hutangnya dan akhirnya membayar kembali hutang – hutang tersebut
tepat pada waktunya.
Prosedur Analisa
Sebelum menganalisa terhadap suatu
laporan keuangan, hal – hal yang perlu diperhatikan oleh penganalisa adalah:
· Benar – benar memahami laporan keuangan tersebut.
· Dapat menggambarkan aktivitas – aktivitas perusahaan yang tercermin
dalam laporan keuangan tersebut.
· Mengetahui latar belakang dari data keuangan tersebut.
· Mempunyai kemampuan atau kebijaksanaan yang cukup dalam di dalam
mengambil suatu kesimpulan.
Metode dan Teknik Analisa
Analisa – analisa laporan keuangan terdiri dari
penelaahan atau mempelajari dari pada hubungan dan tendensi atau kecenderungan ( trend ) untuk menentukan
posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.
Metode dan teknik analisa digunakan untuk
menentukan dan mengukur hubungan antara pos – pos yang ada dalam laporan,
sehingga dapat diketahui perubahan – perubahan dari masing – masing pos tersebut bila
diperbandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan
tertentu, atau diperbandingkan dengan alat – alat pembanding lainnya.
Tujuan dari setiap metode dan teknik analisa adalah
untuk menyederhanakan data sehingga dapat lebih dimengerti.
Ada dua metode yang digunakan oleh
setiap penganalisa laporan keuangan, yaitu analisa horisontal dan analisa
vertikal.
· Analisa horisontal adalah analisa yang menggunakan laporan keuangan
untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya. Metode ini disebut metode
analisa dinamis.
· Analisa vertikal adalah apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya
meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos
lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan
keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Metode ini disebut metode
analisa statis.
Teknik dan Analisa yang biasa digunakan dalam
analisa laporan keuangan.
1.
Analisa Perbandingan Laporan Keuangan yaitu metode
dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua
periode atau lebih, dengan menunjukan :
· Data absolut atau jumlah dalam rupiah.
· Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah.
· Kenaikan atau penurunan dalam prosentase.
· Perbandingan yang dinyatakan dengan ratio.
· Prosentase dari total.
2. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang
dinyatakan dalam prosentase adalah suatu metode atau teknik analisa untuk
mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi
tetap, naik atau turun.
· Laporan dengan prosentase per komponen yaitu metode analisa untuk
mengetahui prosentase investasi pada masing–masing aktiva terhadap total
aktivanya.
· Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja adalah suatu analisa untuk
mengetahui sumber–sumber serta penggunaan modal kerja atau sebab–sebab
berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.
· Analisa Sumber dan Penggunaan Kas adalah suatu analisa untuk mengetahui
sebab–sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan
uang kas selama periode tertentu.
· Analisa rasio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari
pos–pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau
kombinasi dari kedua laporan tersebut.
· Analisa Perubahan Laba Kotor adalah suatu analisa untuk mengetahui
sebab–sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang
lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk
periode tersebut.
· Analisa Break Even adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat
penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut
tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Dengan
analisa break even ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan atau
kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.
Penggolongan Angka rasio
Berdasarkan sumber datanya maka
angka rasio dapat dibedakan antara :
a. Rasio - rasio neraca ( balance sheet ratios )
Rasio yang tergolong dalam katagori ini adalah semua rasio yang semua datanya
diambil atau bersumber pada neraca, misalnya current ratio, acid test ratio.
b. Rasio - rasio laporan laba rugi ( incomestatement ratios )
Rasiso yang angka - angka rasionya dalam penyusunannya semua datanya diambil dari
laporan laba rugi, misalnya gross profit margin, net operating ratio, dsb.
c. Rasio - rasio anatar laporan ( interstatement ratios )
Rasio yang semua angka rasio yang penyusunannya data berasal dari neraca dan data lainnya dari laporan laba rugi, misalnya
tingkatperputaran persediaan, tingkat perputaran piutang.
Kesimpulan
Laporan
keuangan (financial statement) adalah
hasil akhir dari akuntansi yang merupakan suatu ringkasan transaksi keuangan.
Laporan keuangan disajikan dengan maksud memberikan informasi mengenai posisi
harta, utang, dan modal serta perolehan laba atau rugi yang menunjukkan hasil
aktivitas yang terjadi dalam rumah tangga perusahaan dan membantu pimpinan
dalam pengambilan keputusan.
Seperti
dalam perusahaan jasa, pada umumnya laporan keuangan yang disusun dalam
perusahaan dagang meliputi:
1. laporan laba/rugi,
2. laporan perubahan modal,
3. neraca,
4. laporan arus kas.
Daftar Pustaka
- Sugiono, Arief dan Untung Edy. 2008. Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo).
- Amrin, Abdullah. 2009. Bisnis, Ekonomi, Asuransi, dan Keuangan Syariah. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia
- http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2063114-jenis-jenis-laporan-keuangan/
- http://bolasalju.com/2012/02/16/laporan-keuangan-2-empat-jenis-laporan-keuangan/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi
- http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kursus_financial_analysis/Analisa%20Laporan%20Keuangan.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar