Jumat, 19 Desember 2014

Analisaa laporan keuangan sebagai alat untuk menilai kinerja keuangan di PT. Aneka Tambang

Kata Pengantar

    Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah berkenan membantu dan memberi kekuatan kepada kami sehingga Proposal makalah ilmiah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Dengan tersusun Proposal makalah ilmiah ini untuk melengkapi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.

   Tujuan penyusunan makalah ini adalaah untuk membantu kita memahami tentang Analisi Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Menilai Kinerja Keuangan di PT. Aneka Antam. Selain itu agar dapat mempermudah kita dalam mengerjakan/menyelesaikan kasus tentang "ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT INTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN di PT. ANEKA TAMBANG".
   Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua untuk dapat memahami tentan Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Menilai Kinerja Keuangan di PT. AnTam dengan baik dan benar. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami mohon kritik dan saran yang membangun untuk pembuatan makalah selanjutnya.



Jakarta, 27 Desember 2014

Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
   Tidak bisa di pungkiri lagi perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin kompetitif menuntut setiap perusahaan dapat mengolah dan melaksanakan manajemen perusahaan menjadi lebih profesional. Bertambahnya pesaing di setiap saat. baik pesaing yang berorientasi lokal maupun pesaing yang berorientasi internasional (multinational corporation). maka setiap perusahaan harus berusaha menampilkan yang terbaik. baik dalam segi kinerja perusahaan, juga harus ditunjang dengan strategi yang matang dalam segala segi termasuk dalam manajemen keuangan.

   Manajemen keuangan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan kegiatan dan eksistensi suatu perusahaan serta berpengaruh pula pada setiap individu yang ada dalam perusahaan tersebut. Oleh karena itu, seorang manajer keuangan ditutut untuk dapat menjalankan manajemen keuangan dngan baik, hail ini dilakukan agar perusahaan dapat melaksanakan kegiatan operasional perusahaan dengan lebih efektif dan efisien. sehingga perusahaan dapat mengembangkan dan mempertahankan aktivitas serta keberadaan perusahaan.

   Selain manajemen yang baik, dalam suatu perusahaan juga memerlukan analisis terhadap laporan keuangan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengatasi masalah-masalah keuangan perusahaan serta mengambil keputusan yang cepet dan tepat. melalui analisis laporan keuangan, manajemen dapat mengetahui posisi keuangan, kinerja keuangan dan kekuatan keuangan (financial strenght) yang dimiliki perusahaan. Selain berguna bagi perusahaan dan manajemennya, analisis laporan keuangan juga diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentinan lain seperti kreditor, investor dan pemerintah untuk menilai kondisi keuangan perusahaan dan perkembangan dari perusahaan tersebut.

   Kantor di PT. ANEKA TAMBANG yang bergerak dalam bidang Pertambangan memiliki tujuan agar dapat menjadi sektor usaha yang dapat menghasilkan penilaian yang bermutu tinggi dan profesional. Oleh karena itu, di PT. ANEKA TAMBANG dituntut untuk mampu menilai kondisi dan perkembangan perusahaan melalui analisis rasio laporan keuangan agar dapat mempertahankan keberadaan perusahaan dan mampu meningkatkan pertumbuhan perusahaan ditengah pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan persaingan usaha yang semakin ketat.

1.2 Rumusan Masalah
> Bagaimana Kodisi Laporan Keuangan di ANTAM pada tahun 2013?
> Bagaimana korelasi antara rasio keuangan dengan kinerja keuangan di PT. ANTAM pada tahun 2013?
> Kesimpulan apa yang berkaitan dengan analisa rasio keuangan dengan kinerja keuangan di PT, ANTAM pada tahun 2013?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
   Tujuan dan manfaat dari penelitian yang diwujudkan dalam Penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.3.1 Tujuan Penelitian 
> Untuk mengetahui kondisi laporan keuangan di PT. ANTAM pada 2013?
> Untuk mengetahui korelasi antara analisa rasio keuangan dengan kinerja di PT. ANTAM pada tahun 2013?
> Untuk mengetahui kesimpulan berkaitan dengan analisa rasio keuangan dengan kinerja keuangan di PT. ANTAM pada tahun 2013?

1.3.2 Manfaat Penelitian
   Penulisa berharap agar penulisan penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi berbagai pihak, antara lain :
1. Bagi Penulis
   Dapat menerapkan teori dan memperdalam pengetahuan terutama yang berkaitan dengan analisis laporan keuangan yang pernah didapatkan sesama perkuliahan di Gunadarma University
2. Bagi Pembaca
   Penelitian ini dapat dijadikan sebagai penambahan wawasan dan dapat menjadi bahan referensi atau acuhan penelitian bagi penulis selanjutnya.
3. Bagi PT. ANTAM 
   Laporan ini dapat dijadikan sebagai suatu masukan yang dapat dikembangkan berkenaan dengan permasalahan yang dibahas untuk dapat membantu meningkatkan kinerja kantor PT. ANTAM dalam menjalankan kegiatan perusahaan terutama dibagian keuangan.

1.4 METODE PENELITIAN
Metode yang kami gunakan adalah :
- pengumpulan dan pengolahan data
- Kajian pustaka dilakukan dengan mencari literature di PT ANEKA TAMBANG.



 Bab 2 Isi
3.1 Analisa Laporan Keuangan
3.1.1 Tujuan Analisa Laporan Keuangan
   Menurut Munawir, dalam bukunya, "Analisa Laporan Keuangan" (2007;31). Laporan Keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hassil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.

> Faktor yang paling utama dalam menganalisa laporan keuangan yaitu :
a. Likuiditas perusahaan 
    Yaitu kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan tepat pada waktunya (khususnya kewajiban jangka pendek). Ditinjau dari likuiditas, maka keadaaan perusahaan dapat di bedakan :
1). Likuid yaitu perusahaan yang mampu memenuhi seluruh kewajiban keuangan tepat waktunya.
2). Ilikuid yaitu perusahaan yang tidak mampu memenuhi kewajiabn keuangan tepat pada waktunya.

Kewajiban keuagan suatu perusahaan pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua :
1). Kewajiban keuangan yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan (kreditur) dinamakan likwiditas badan usaha.
2).  Kewajiban  keuangan yang berhubungan dengan proses produksi (intern perusahaan) dinamakan likuiditas perusahaan.

b. Solvabilitas Perusahaan
   Yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut di likuiditas keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.

   Ditinjau dari solvabilitas, keadaan perusahaan dibagi menjadi dua macam, yaitu perusahaan dikatakan solvabel apabila perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya, sebaiknya dikatakan insolvabel apabila jumlah aktiva tidak cukup atau lebih kecil dari pada jumlah harganya.

   Dalam hubungannya antara likuiditas dan solvabilitas adda empat keadaan yang dapat dialami oleh perusahaa, yaittu :
1). Likuid dan solvabel yaitu perusahaan yang dapat memenuhi kewajiban keuangan baik besifat jangka pendek maupun jangka panajang.
2). Likuid tetapi insolvabel yaitu perusahaan yang dapat memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek tetapi tidak dapat memenuhi keuangan jangka panjangnya.
3). Ilikuid dan solvabel yaitu tidak dapat memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek tetapi dapat memenuhi kewaiban janka panjan.
4). Ilikuid dan insolvable yaitu perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangan baik yang bersifat jangka pendek maupu jangka panjang.

c.  Rentabilitas atau profitability perusahaan.
   Yaiitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam suatu periode. Rentabilitas perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan  aktivanya secara produktif , dengan demikian rentabilitas perusahaan dapat diketahui dengan memperbandingkan laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau modal perusahaan tersebut.

d, Stabilitas Usaha
   Yaitu kemampuan peerusahaan dalam menjalankan usahanya dengan stabil. Stabilitas usaha dapat diukur dari kemampuan perusahaan untuk membayar bunga dan pinjaman tanpa mengalami krisis keuangan.
3.1.2 Prosedur Anailisi
   Menurut Munawir dalam bukunya, "Analisa Laporan Keuangan" (2007; 38). dengan memperbandingkan Neraca (comparative balance sheet) menunjukkan aktiva, hutang dan modal perusahaan pada dua tanggal atau lebih untuk satu atau dua perusahaan yang berbeda akan dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi.
   Adapun beberapa perubahan di dalam neraca dalam satu periode disbabkan karena:
1. Laba Atau rugi yang bersifat operasionil maupun yang insidentil.
2. Diperolehnya aktiva baru maupun adanya perubahan benuk aktiva.
3. Timbulnya atau lunasnya hutnag maupun adanyan perubahan bentuk hutang yang satu ke bentuk hutang yang lain.
4.  Pengeluaran atau pembayaran atau penarikan kembali modal saham, (adanya penambahan dan pengurangan modal)

Analisa laporan keuangan di bagi menjadi dua, yaitu :
1. Analisa horizontal atau analisa dinamis yaitu menganalisa dengan mengadakan perbandingan dari laporan-laporan selama periode.
2. Analisa vertical atau analisa statis yaitu menganalisa hanya meliputi satu periode saja (hanya memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya dalam satu laporan keuangan).

3.2.1 Methode dan Teknik Analisa Laporan Keuangan

   Menurut Munawir, dalam bukunya, "Analisa LAporan Keuangan" (2007; 36). Metode atau teknik analisa digunakan untuk menentukan dana mengukur hubungan antara pos-pos yang dalam laporan, sehingga dapat perubahan-perubahan dari masing-masing pos terssebut.

   Tujuan dari setiap metode dan teknik analisa adalah untuk menyederhanakan data sehingga dapat lebih dimengerti. pertama-tama penganalisa harus mengorganisir atau mengumpulkan data yang diperlukan, mengukur dan kemudian menganalisa dan menginterprerasikan sehingga data ini menjadi lebih berarti. Teknik analisa yang biasa digunkan dalam analisa laporan keuangan, dengan menunjukkan :
1. Data absolute (Jumlah-jumlah dalam rupiah).
2. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah.
3. Kenaikan atau penurunan dalam prosentase.
4. Perbandingan yang dinyatakan dalam rasio.
5. Prosentase dari total.

3.2.2 Analisa Rasio

   Menurut Munawir, dalam bukunya, "Analisa Laporan Keuangan" (2007; 64), rasio yaitu angka yang diperoleh dari perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos yang lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan.

Adapun ratio yang sering kita gunakan adalah :

1. Rasio Likuiditas
   Yaitu menggabarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya.

a. Current Ratio (Rasio Lancar)
   Menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. semakan besar perbandingan-perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar , semakin tinggi lkemampuan perusahaan untuk menutupi kewajiban jangka pendeknya. Apabila rasio lancar ini 100% berarti aktiva lancar dapat menutupi semua hutang lancar.
Rumus : 

b, Acid Test Ratio / Quick Ratio
  Disebut juga Quick Ratio yaitu menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi hutang-hutangnya tanpa perhitungan persediaannya.
Rumus :

e. Cash Ratio (Ratio Kas) 
   Ratio ini mengukur krmampuan perusahaan membayar hutang lancar dengan kas atau yang setara dengan kas.
Rumus :

2. Rasio Solvabilitas
    Yaitu menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang maupun kewajiban-kewajibannya yang apabila perusahaan dilikuidasi. Ratio ini dapat dihitung dari pos-pos atau sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap, utang jangka panjang. Adapun yang termasuk ratio sovabilitas adalah sebagai berikuut :

a. Rasio Hutang atas Modal
   Rasio ini menggabarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar. Smakin kecil rasio ini baik. Rasio ini disebut juga rasio leverage. Untuk keamanan pihak luar rasio terbaik jika jumlah modal lebih besar dari jumlah utang atau minimal sama. Namun bai pemegang saham atau manajemn rasio leverage ini sebaiknya besar.
Rumus

b. Times interest earned ratio / Interest Coverage
   Times interest earned ratio atau  Interest converage, rasio ini bertujuan untuk mengukur pengaruh beban bungan terhadap laba sebelum bunga dan pajak (EBIT).
Rumus : 

   Analisis rasio digunakan secara khusus oleh investor dan kreditor dalam keputusan investasi atau penyaluran dana. Selain itu rasio keuangan dapat berfungsi sebagai alat untuk mendeteksi awal masalah yang terjadi didalam perusahaan, terutama berkaitan dengan masalah keuangan.

c. Rasio Utang atas Aktiva
   Rasio ini menunjukan sejauh mana utang dapat ditutupi oleh aktiva lebih besar rasionya lebih aman (solvabel). Bisa juga dibaca beberapa porsi utang dibanding dengan aktiva. supaya aman porsi untang terhadap aktiva harus lebih kecil.
Rumus :

3. Rasio Rentabilitas / Profitabilitas
   Yaitu kemampuan perusahaan mendapat laba melalui semua kemampuan. Sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. Adapun yang termasuk rasio rentabilitas yaitu :

a. Rasio Margin Laba Kotor (Gross Profit margin)
   Untuk mengukur pengendalian harga pokok atau biaya produksi, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien.
Rumus :

 b, Rasio Margin Laba Bersih (Net Margin Ratio)
   Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan.

c. Return On Assets (Rasio Pengembalian atas Aktiva)
   Rasio ini mengukur pengembalian atas total aktiva setelah bunga dari pajak. Hasil pengembalian total aktiva atau total investasi menunjukkan kinerja management dalam menggunakan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba.
Rumus :

4. Operatin Rastio
   Menceminkan tingkat efisiensi perusahaan, sehingga rasio yang tinggi menunjukkan keadaan kurang baik karena berarti setiap rupiah penjualan yang terserap dalam biaya yang tinggi disebabkan oleh faktor intern yang dikendalikan oleh managemen, tetapi juga faktor extern misalnya faktor harga yang sulit dikendalikan oleh management.
Rumus :

B. Kerangka Berpikir
   Hubungan Working Capital to Total Asset (WCTA) terhadap Pertumbuhan Laba WCTA merupakan salah satu rasio likuiditas (Riyanto, 1995). Rasio likuiditas menunjukan kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva lancar perusahaan. Sehingga mampu membayar utang jangka pendeknya tepat pada waktu yang dibutuhkan (Machfoedz, 1999).

   WCTA yang semakin tinggi menunjukan modal operasional perusahaan dibandingkan dengan jumlah aktivanya (total assets). Modal kerja yang besar akan memperlancar kegiatan operasi perusahaan sehingga perusahaan mampu membayar huntangnya, dengan demikian pendapatan yang diperoleh meningkat (Reksoprayitno, 1991).

   Semakin Besar WCTA akan meningkat laba yang selanjutnya akan mempengaruhi peningkatan pertumbuhan laba. Hal ini dikarenakan efisiensi dari selisih antara aktiva lancar (Current Assets) dan hutang lancar (Current Liabilities). Hasil penelitian Takarini dan Ekawati (2003) menunjukan bahwa WCTA berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba satu tahun yang akan datang. Berdasarkan pemikiran-pemikiran tersebut, dapat diturunkan hipotesis sebagai berikut.

H : Rasio WCTA berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba

C. Hipotesis

   Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenearannya harus diuji secara empiris (Nazir, 1999:182). Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H :  Working Capital to Total Asset berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba.



Bab 3 Penutup

4.1 KESIMPULAN
   Dari hasil analisis dan pembahasan yang diuraikan sebelumnya maka penulis menarik beberapa kesimpulan atas hasil tersebut yaitu :

   Berdasarkan hasil Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Menilai Kinerja Keuangan Di PT ANTAM. Dimana Pengaruh perubahan naik/turunnya laporan keuangan sebagai alat untuk menilai kinerja keuangan. Hal ini menunjukan bahwa semakin baik kinerjanya, maka akan semakin tinggi pula tingkat kepuasannya.

4.2 Saran
   Dari simpulan yang telah dikemukakan, maka saran yang penulis dapat sebagai bahan pertimbangan bagi pihak PT. ANEKA TAMBANG adalah sebagai berikut :

   Disarankan kepada perusahaan agar dalam meningkatkan kinerja dalam penyusunan laporan keuangan bagi pihak PT. Aneka Tamban, hendaknya tetap memperhatikan faktor-faktor dimensi yang meliputi keandalan (reability), cepat tanggap (Responsiveness) dalam melakukan penyusunan laporan keuangan. 


 
Daftar Pustaka 

- Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, Edisi 1-5, Rajawali Pers, Jakarta, 2012
- Ikatan Akuntan Indonesiaa, Penyataan Standar Akuntansi Kueangan No. 1 Revisi 2009, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia, Jakarta, 2009
- http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/New_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Report/%5C2013%5CANTM%5CANTM_Annual%20Report_2013.pdf