Kamis, 16 Oktober 2014

Laporan Keuangan



BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). SAK  memberikan fleksibilitas bagi manajemen dalam memilih metode maupun  estimasi akuntansi yang dapat digunakan. Wardhani (2008) menyatakan  fleksibilitas tersebut akan mempengaruhi perilaku manajer dalam melakukan pencatatan akuntansi dan pelaporan transaksi keuangan perusahaan.  Kebebasan dalam  memilih metode ini, dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan laporan keuangan yang berbeda-beda di setiap perusahaan. Karena aktivitas perusahaan yang dilingkupi dengan ketidakpastian maka penerapan prinsip konservatisme menjadi salah satu pertimbangan perusahaan dalam kaitannya dengan akuntansi dan laporan keuangannya. Konsep ini mengakui biaya dan rugi lebih cepat, mengakui pendapatan dan untung lebih lambat, menilai aktiva dengan nilai yang terendah, dan kewajiban dengan nilai yang tertinggi. Konservatisme merupakan prinsip akuntansi yang jika diterapkan akan menghasilkan angka-angka pendapatan dan aset cenderung rendah, serta angka-angka biaya cenderung tinggi. Akibatnya, laporan keuangan akan menghasilkan laba yang terlalu rendah (understatement). Kecenderungan seperti itu terjadi karena konservatisme menganut prinsip memperlambat pengakuan pendapatan serta mempercepat pengakuan biaya. Secara tradisional, konservatisme dalam   akuntansi dapat diterjemahkan melalui pernyataan tidak mengantisipasi
keuntungan, tetapi megantisipasi semua kerugian (Watts, 2003a)

Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan Makalah ini yaitu:
1.     Untuk mengetahui pengertian dari jenis-jenis laporan keuangan.
2.     Mengetahui poin penting dari masing-masing jenis laporan keuangan.
3.     Memberikan contoh dari masing-masing jenis laporan keuangan.
4.     Mampu menjela menjelaskan hubungan dari masing-masing jenis laporan keuangan.

Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan  secara teory adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan dan juga dapat menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan mencapai tujuannya dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut
Berdasarkan pendapat para ahli menyatakan laporan keuangan, sebagai berikut :
·   Menurut Munawir :
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas dari perusahaan tersebut.”
·   Menurut Baridwan :
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama dua tahun buku yang bersangkutan.
·   Menurut Sutrisno :
“Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama yakni, Neraca dan Laporan Laba Rugi.”
·   Menurut Harahap :
“Laporan keuangan adalah merupakan pokok atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan dan juga dapat menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan mencapai tujuannya.”
·   Menurut Sundjaja dan Barlian :
“Laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan atau aktivitas perusahaan.
·   Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) :
Laporan keuangan merupakan laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status keuangan dari individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan kuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.”

Berdasarkan pengertian di atas. Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak – pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
Sifat Laporan Keuanga                                           
Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan (Progress Report) secara periodik yang dilakukan pihak management yang bersangkutan. Jadi laporan keuangan bersifat historis serta menyeluruh. Sehingga Laporan Keuangan harus terdiri dari :
·   Relevan
Laporan keuangan yang dihasilkan harus relevan antara data dengan keadaan perusahaan. Sehingga pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu. Peran informasi dalam peramalan (predictive) dan penegasan (confirmatory) berkaitan satu sama lain.
·   Dapat Dimengerti
Laporan keuangan yang dihasilkan mudahan untuk segera dipahami oleh pemakai dan pihak berkepentingan.
·   Daya Uji
Laporan keuangan yang dihasilkan dalam mempunyai daya uji, perhitungan yang dilakukan akan menghasilkan angka yang sama apabila dilakukan oleh pihak lain.
·   Netral
Laporan keuangan yang dihasilkan harus netral, tidak memihak kepada salah satu pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan.
·   Tepat Waktu
Laporan keuangan yang disajikan harus tepat waktu, sesuai dengan tahun takwim atau tahun buku yang dipergunakan perusahaan.
·   Daya Banding
Laporan keuangan yang dihasilkan harus memiliki daya banding, terutama dengan Standar Akuntansi Keuangan.Sehingga pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan tersebut, antar periode perusahaan yang samadan untuk perusahaan yang berbeda.
·   Lengkap
Laporan keuangan yang disajikan dalam harus lengkap, tidak terdapat data yang tidak terakumulasi dalam laporan keuangan.

Tujuan Analisis Keuangan                 

Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Meyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Dapat di simpulkan tujuan dibuatnya laporan keuangan oleh perusahaan dikarenakan kebutuhan laporan yang mengabarkan kondisi dan perkembangan perusahaan pada masa akan datang, sehingga laporan keuangan ini dapat di gunakan oleh pihak yang berkepentingan dalam penggambilan keputusannya.
Pihak-pihak yang menggunakan lapuran keuangan sebagai berikut :
·   Investasi Pada Saham
Analisis resiko difokuskan pada kemampuan perusahaan melewati masa-masa sulit dan kemudian memproyeksikan kemampuan ini untuk periode-periode masa yang akan datang.
·   Pemberian Kredit
Menilai kemampuan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman yang diberikan beserta bunga yang berkaitan dengan pinjaman tersebut.
·   Kesehatan Pemasok
Menganalisis profitabilias perusahaan pemasok, kondisi keuangan, kemampuan untuk menghasilkan kas untuk memenuhi operasinya sehari-harinya, dan kemampuan membayar kewajibannya pada saat jatuh tempo.
·   Kesehatan Pelanggan
Menilai kemampuan pelanggan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Analisis meliputi Besarnya kredit, jangka waktu kredit, jenis usaha pelanggan, besar kecilnya usaha pelanggan

·   Kesehatan perusahaan ditinjau dari karyawan
Memastikan apakah perusahaan yang akan dimasuki tersebut mempunyai prospek keuangan yang bagus. Faktor yang dianalisis adalah profitabilitas perusahaan, kondisi keuangan perusahaan, dan kemampuan menghasilkan kas dari perusahaan
·   Pemerintah
Menentukan besarnya pajak yang harus dibayarkan, menentukan tingkat keuntungan yang wajar bagi suatu industri, dan menganalisis layak tidaknya perusahaan melakukan go public
·   Analisis Internal
Menentukan sejauh mana perkembangan perusahaan sebagai bahan evaluasi prestasi manajemen, dan digunakan oleh manajemen sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dan perencanaan serta untuk evaluasi perubahan strategi
·   Analisis Pesaing
Menentukan sejauh mana kekuatan keuangan pesaing yang digunakan untuk penentuan strategi perusahaan misalnya penentuan harga, strategi merebut pangsa pasar.
·   Penilaian kerusakan
Menentukan besarnya kerusakan yang dialami perusahaan dalam rangka untuk mengganti kerugian
Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.

Keterbatasan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan memiliki keterbasan antara lain :
Ø Bersifat historis. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan intern report ( laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara ) dan bukan merupakan laporan final. Karena itu semua jumlah – jumlah atau hal – hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak menunjukan nilai likuidasi atau realisasi dimana dalam laporan ini terkandung pendapat pribadi yang telah dilakukan oleh Akuntan atau Manajemen yang bersangkutan.

Ø Laporan keuangan menunjukan angka dalam rupiah yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai mungkin berbeda atau berubah.

Ø Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah berbagai waktu atau tanggal yang lalu dimana daya beli uang tersebut semakin menurun, dibandingkan dengan tahun – tahun sebelumnya sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukan unit yang terjual semakin besar, mungkin kenaikan itu disebabkan karena naiknya harga jualbarang tersebut yang mungkin juga diikuti kenaikan tingkat harga – harga.

Ø Hanya melaporkan informasi bersifat material. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor – faktor tersebut tidak dapat diukur dengan satuan uang

Ø Bersifat umum. Baik dari sisi informasi maupun manfaat bagi pihak pengguna. Biasanya informasi khusus yang dibutuhkan oleh pihak tertentu tidak dapat secara langsung dipenuhi semata-mata dari laporan keuangan saja.

Ø Tidak luput dari penggunaan berbagai timbangan dan taksiran

Ø Bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian. Apabila terdapat beberapa kemungkinan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, maka dipilih alternative yang menghasilkan laba bersih atau nilai asset yang paling kecil.

Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan biasanya adalah :
·   Laporan Neraca
Laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, modal dari suatu perusahaan yang.menunjukkan posisi keuangan pada suatu saat tertentu. Bentuk Neraca:
1)      Staffel (Report Form)
Perusahaan XY

Neraca

Per 31 des 2222

Aktiva


Aktiva Lancar


Kas
xxx

Piutang Usaha
xxx

Pelengkapan
xxx   +

Jumlah Aktiva Lancar

xxx
Akticva Tetap


Gedung
xxx

Akumulasi Penyusutan Gedung
xxx   +

Jumlah Aktiva Tetap

xxx   +
Jumlah Aktiva

xxx
Kewajiban


Utang Usaha
xxx

Utang Gaji
xxx   +

Jumlah Kewajiban

xxx
Modal


Modal Usaha

xxx   +
Jumlah Kewajiban dan Modal

xxx




2)      Skontro ( T – Account Form)
Perusahaan XY

Neraca

Per 31 des 2222

Aktiva


Kewajiban


Aktiva Lancar





Kas
xxx

Utang Usaha
xxx

Piutang Usaha
xxx

Utang Gaji
xxx +

Pelengkapan
xxx   +




Jumlah Aktiva Lancar

xxx
Jumlah Kewajiban

xxx
Akticva Tetap





Gedung
xxx

Modal


Akumulasi Penyusutan Gedung
xxx   +

Modal Usaha

xxx +
Jumlah Aktiva Tetap

xxx   +



Jumlah Aktiva

xxx
Jumlah Kewajiban dan Modal

xxx







·   Laporan Laba Rugi
Suatu laporan yang menunjukkan pendapatan dari penjualan, berbagai biaya, dan laba yang diperoleh oleh perusahaan selama periode tertentu. Bentuk laporan laba rugi:
1)      Multiple step
Penyusunan laporan laba-rugi dalam bentuk ini disusun secara bertahap mulai dari kelompok pendapatan dan beban usaha, pendapatan luar usaha dan beban luar usaha. Sampai dengan kelompok pendapatan lain-lain dan beban lain-lain. Bentuk multi step ini banyak digunakan di perusahaan dagang atau perusahaan industri.
Bentuk laporan rugi-laba Multiple step sebagai berikut:
Perusahaan XY

Laporan Laba Rugi

Per 31 des 2222

Pendapatan Usaha

xxx
Beban Usaha


Beban .................
xxx

Beban .................
xxx   +

Total Beban Usaha

xxx   +
Laba Usaha

xxx
Pendapatan Luar Usaha\Lain
xxx

Beban Luar Usaha
xxx   +

Laba Luar Usaha

xxx   +
Laba Sebelum Pajak

xxx
Pajak Penghasilan

xxx   -
Laba Bersih Setelah Pajak

xxx




2)    Single step
Dalam bentuk single step semua jenis pendapatan (pendapatan usaha, dan pendapatan luar usaha dan pendapatan lain-lain) disusun dan dijumlahkan dalam satu kelompok. Kemudian disisihkan dengan jumlah semua jenis beban. Selisih jumlah pendapatan dengan jumlah beban merupakan saldo (sisa) laba atau saldo (sisa) rugi. Bentuk ini banyak digunakan dalam perusahaan jasa.

Bentuk laporan Rugi laba single step sebagai berikut:
Perusahaan XY
Laporan Laba Rugi
Per 31 des 2222
Pendapatan Usaha

xxx
Beban Usaha


Beban .................
xxx

Beban .................
xxx   +

Total Beban Usaha

xxx   +
Laba / Rugi

xxx
·   Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal adalah suatu ikhtisar tentang perubahan modal yang terjadi selama jangka waktu tertentu (periode tertentu).
Hal-hal yang menyebabkan perubahan modal:
Ø  Adanya setoran tambahan/investasi dari pemilik.
Ø  Pengambilan untuk keperluan pribadi.
Ø  Adanya laba usaha
Ø  Adanya kerugian.

Bentuk laporan Perubaahan Modal sebagai berikut:

Perusahaan XY
Perubahan Modal
Per 31 des 2222
Modal Usaha (awal)

xxx
Peruabahan Modal


Laba Usaha
xxx

Prive
xxx   -

Laba / Rugi

xxx   +
Modal Usaha (Akhir)

xxx




·   Laporan Arus Kas
Bagian dari laporan keuangansuatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang tunai (kas) perusahaan.
  


Tujuan Analisa Perbandingan Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil – hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.
Dalam menganalisa dan menilai posisikeuangan dan potensi atau kemajuan perusahaan , faktor yang paling utama untuk mendapat perhatian oleh penganalisa adalah :
a.   Likuiditas
Menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban pada saat ditagih. Kewajiban keuangan suatu perusahaan pada dasarnya dapat digolongkan menjadi 2 yaitu,
pertama kewajiban keuangan yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan (kreditur) disebut dengan likuiditas badan usaha,
kedua kewajiban keuangan yang berhubungan dengan proses produksi (intern perusahaan) disebut dengan likuidasi perusahaan .
b.   Solvabilitas
Menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
c.   Rentabilitas atau profitability
Menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
d.   Stabilitas Usaha
Menunjukan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas hutangnya dan akhirnya membayar kembali hutang – hutang tersebut tepat pada waktunya.
Prosedur Analisa
Sebelum menganalisa terhadap suatu laporan keuangan, hal – hal yang perlu diperhatikan oleh penganalisa adalah:
·       Benar – benar memahami laporan keuangan tersebut.
·       Dapat menggambarkan aktivitas – aktivitas perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan tersebut.
·       Mengetahui latar belakang dari data keuangan tersebut.
·       Mempunyai kemampuan atau kebijaksanaan yang cukup dalam di dalam mengambil suatu kesimpulan.
Metode dan Teknik Analisa
Analisa – analisa laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari dari pada hubungan dan tendensi atau kecenderungan ( trend ) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.
Metode dan teknik analisa digunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos – pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat diketahui perubahan – perubahan dari masing – masing pos tersebut bila diperbandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu, atau diperbandingkan dengan alat – alat pembanding lainnya.
Tujuan dari setiap metode dan teknik analisa adalah untuk menyederhanakan data sehingga dapat lebih dimengerti.
Ada dua metode yang digunakan oleh setiap penganalisa laporan keuangan, yaitu analisa horisontal dan analisa vertikal.
·     Analisa horisontal adalah analisa yang menggunakan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya. Metode ini disebut metode analisa dinamis.
·     Analisa vertikal adalah apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Metode ini disebut metode analisa statis.
Teknik dan Analisa yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan.
1.   Analisa Perbandingan Laporan Keuangan yaitu metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukan :
·       Data absolut atau jumlah dalam rupiah.
·       Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah.
·       Kenaikan atau penurunan dalam prosentase.
·       Perbandingan yang dinyatakan dengan ratio.
·       Prosentase dari total.

2.   Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau turun.
·       Laporan dengan prosentase per komponen yaitu metode analisa untuk mengetahui prosentase investasi pada masing–masing aktiva terhadap total aktivanya.
·       Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja adalah suatu analisa untuk mengetahui sumber–sumber serta penggunaan modal kerja atau sebab–sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.
·       Analisa Sumber dan Penggunaan Kas adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab–sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.
·       Analisa rasio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos–pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
·       Analisa Perubahan Laba Kotor adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab–sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut.
·       Analisa Break Even adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisa break even ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.

Penggolongan Angka rasio
Berdasarkan sumber datanya maka angka rasio dapat dibedakan antara :
a.   Rasio - rasio neraca ( balance sheet ratios )
Rasio yang tergolong dalam katagori ini adalah semua rasio yang semua datanya diambil atau bersumber pada neraca, misalnya current ratio, acid test ratio.
b.   Rasio - rasio laporan laba rugi ( incomestatement ratios )
Rasiso yang angka - angka rasionya dalam penyusunannya semua datanya diambil dari laporan laba rugi, misalnya gross profit margin, net operating ratio, dsb.
c.   Rasio - rasio anatar laporan ( interstatement ratios )
Rasio yang semua angka rasio yang penyusunannya data berasal dari neraca dan data lainnya dari laporan laba rugi, misalnya tingkatperputaran persediaan, tingkat perputaran piutang.




Kesimpulan
Laporan keuangan (financial statement) adalah hasil akhir dari akuntansi yang merupakan suatu ringkasan transaksi keuangan. Laporan keuangan disajikan dengan maksud memberikan informasi mengenai posisi harta, utang, dan modal serta perolehan laba atau rugi yang menunjukkan hasil aktivitas yang terjadi dalam rumah tangga perusahaan dan membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan.

Seperti dalam perusahaan jasa, pada umumnya laporan keuangan yang disusun dalam perusahaan dagang meliputi:
1. laporan laba/rugi,
2. laporan perubahan modal,
3. neraca,
4. laporan arus kas.













Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar