Sabtu, 29 September 2012

Nenek Hutan Pinus (KISAH_NYATA)

nama ku tata, aku kuliah di salah satu universitas islam di chibiru.

Ketika aku sedang perkemah. pada pagi hari aku persiap" pergi mengikuti salah satu kegiatan himpunan jurusan ku untuk perkemah di daerah chibiru, tepatnya di gunung manglayang. seperti biasa aku diantar supirku dari rumah di daerah chipaganty menunju kampus ku.

sesampainya disana. aku pertemu dengan sahabat dekat aku dhelia yang sudah siap berangkat, aku, dhelia, dan teman"ku yang laen berjalan kaki menuju gunung limayang. Hanya saja, baru separuh jalan aku seperti mau pingsan, saat itu badanku berasa kurang fit. Aku pun akhirnya naik motor dengan panitia dan sampai terlebih dahulu ke tempat tujuan dari teman"ku. sejujurnya, baru pertama kali aku pergi ke gunung yang di penuhi pohon" pinus seperti di gunung malayang ini. dan ketika aku melihat sekeliling, perasaan aku jadi tidak enak, aku merasa seperti ada yang sedang memperhatikanku. aku tidak tau siapa jadi aku putuskan untuk mengacuhkan perasaanku dana tidak memikirkannya. Ketika sampai di tempat perkempingan aku langsung masukan tas aku ke dalam tenda yang telah di sediakan panitianya. Tapi, tiba-tiba ketika aku membuka tenda untuk masuk ada seekor kucing besar berbulu hitam di dalam tenda. " ahg, kok bisa"nya ada kucing di dalam tenda, hitam pula warnanya" gerutuku dalam hati. Akupun mengusirnya dengan susah payah.

Setelah kucing itu pergi aku pun beristirahat di dalam tenda. teman"ku baru sampai di tempat perkempingan sekitar pukul 4 sore, mereka tiba sangat lama karena mereka berjalan kaki. Ketika aku bertanya pada dhelia, apakah dia takut masuk kehutan pinus ini, jawabannya biasa saja krbanyakan teman"ku biasa saja ketika aku pertanya. hal ini membuat aku semakin yakin bahawa diriku saja yang merasakan ketakutan sendiri. sore berlalu dan malam pun tiba. panitia himpunanku mengadakan acara api unggun di depan tenda-tenda. kami berhadapan untuk hiring hiburan. Di tengah acara aku keluar dari krumunan karena ingin mencari sinyal heandphone, aku sudah berjanji dengan orang tuaku untuk menelepon mereka malam itu.

Aku melangkah menuju jalan setapak berusaha keluar dari daerah pepohonan, tiba-tiba aku mendengar suara dhelia berbisik."hai tata gabung sama kita yuk, jangan jalan sendiri saja nanti ada yang nemenin loh"berbisik dengan sangat mirih seperti suara angin. Ketika aku mendengar suara dhelia reaksiku biasa saja, aku berfikir saat itudhelia posisinya berada di dekatku, "dhel kamu duluan aja, aku mau cari sinyal dulu nih barang kali aja dapet" kataku kepada dhelia. Karena sinyal masih tidak bisa aku temukan aku pun mencari tempat yang sedikit tinggi. tanpa berasa aku sudah berjalan jauh dari kerumunan teman-temanku berkumpul di tengah-tengah api unggun. dan ternyata usahaku tak sia-sia aku pun mendapatkan sinyal walaupun hanya satu bar saja. ketika aku menelaha. Tiba-tina dibalik semak-semak aku mendenga suara yang memanggil-manggil namaku "tata... tata.. tata.." suara itu memanggilku tiga kali. aku menengok kesemak-semak dan tidak menemukan satu orang pun. aku memutuskan tidak memedulikannya, aku berpikir mungkin ada teman ku yang sedang nongkrong dan mengajaku bergabung di balik semak-semak sana.

Tapi, tiba-tiba aku mendengar suara yang tidak jelas"HIHI.. Hehihi.. hiihi", lama kelaman suara itu terdengar semakin jelas suara iyu sepeti suara cekikikan seorang wanita, suara itu seperti barasal dari semak-semak.
Aku menjadi merinding san aku membatalkan niat aku menelepon rumah. aku pun berjalan dan menghampiri teman-teman aku di depan tenda, aku duduk dengan teman-temanku dan mulai bersenang-senang malam itu.

Dan saat itu tiba-tiba mata aku menangkap bayangan hitam, bayangan hitam itu berada di belakang salah satu kaka panitia. Sosok bayangan hitam itu lama kelamaan terlihat seperti seorang nenek membungkuk. aku mentanyakan salasatu temanku apakah iya melihat apa yang aku lihat, "tidak" dia menjawab tidak

Perasaan ku langsung tidak enak keringat dingin langsung keluar saja, tanpa takut aku masuk ketenda dan memutuskan untuk tidur, namun hanya aku sendiri yang berada di dalam tenda aku tidak berduli dan berusaha keras untuk tidur. Ketika aku mulai mengantuk tiba-tiba ada yang meniupkan angin ke kuping kiriku, dan aku menoleh serta memutar dan.. dan.. dan ketika aku menoleh ternyat.. ternyata ada sesosok wajah nenek-nenek keriput berdarah. nenek itu pengingisan kepadaku, dan aku kaget melompat dana berlari keluar. aku mengatakan keteman-temanku yang di luar. kami masuk beramai-ramai kedalam namun, sosok itu menghilang. Teman-temanku pun tidak percaya dengan apa yang aku liat. Akhirnya aku kembali lagi kedalam tenda,

Nammun ketika aku akan berbaring, aku merasa sepeti ada yang mengkritik tubuhku dari belakang, kemudian ada suara yang kembali memanggilku dan berkata "cu.. tolongin nenek cu" "uhg" aku tersedak tidak bisa teriak tapi sambil menangis. Lalu aku merasakan telingaku tersentu oleh sebuah benda yang lengket. Ternyata nenek-nenek itu sudah berada di belakangku, telingaku dijilati olehnya. "ahg, TOLOOOOG" saat itu aku bisa berteriak minta tolong, teman-temanku langsung berkumpul di depan tendaku dan teman-temanku masuk, dan menenangkan ku

Aku menceritakan kembali apa yang aku alami tadi, tapi teman-temanku tidak meliahat apapun termasuk nenek-nenek itu.setelah itu aku tidak jelas apa yang terjadi, tapi ketika aku terbangun teman-temanku mengelilingiku sambil berdoa. kata mereka ini untu berjaga-jaga suapaya aku tidak di ikuti sampai rumah

Kebesokan hari'a dhelia berkata padaku, kalau dia bertanya ke penduduk sekitar. Kata'a di dalam hutan ini suka ada seorang nenek yang menampakan wujud'a dan menggagu manusia. Mungkin saja hantu nenek itu tidak suka kita-kita ribut, dan siang'a kamipu perkemas lalu pulang kerumah kami masing-masing


\\SEKIAN//




Tidak ada komentar:

Posting Komentar